Wednesday, May 17, 2017

Jepang, Teknologi, dan Sumberdaya Manusia

Berkesempatan berkunjung ke Jepang melalui program Jenesys 2.0. ini merupakan hal yang sangat menyenangkan bagiku, dimana aku dapat bertemu dengan orang-orang Jepang yang menyenangkan serta menyaksikan berbagai hal menarik lainnya.

Hal yang sangat berkesan bagiku selama di Jepang adalah saat aku mengamati dan merasakan kecanggihan teknologi di Jepang. Pengalaman yang tak terlupakan olehku ialah menjelajah kota demi kota yang terletak di pulau berbeda menggunakan kereta api super cepat yaitu Shinkansen.


Shinkansen merupakan transportasi publik yang sangat diandalkan oleh warga Jepang. Kecepatan kereta ini pun mampu mencapai hingga 300 km/jam. Selain dari segi kecepatan, shinkansen juga merupakan moda transportasi yang paling aman di dunia. Sejak awal penggunaannya, yaitu sekitar tahun 1980-an, shinkansen tidak pernah mengalami kecelakan. Selain itu, moda transportasi ini memiliki pelayanan yang sangat baik yaitu ketepatan waktu, seluruh awak kabin harus menunduk di depan pintu shinkansen untuk menghormati pengguna shinkansen, dan fasilitas yang terdapat di dalam kereta sangat lengkap dan terpelihara. Fasilitasnya seperti kontak listrik, jarak kursi yang nyaman, makanan kecil, minuman, toilet, ruang khusus merokok, ruang khusus kaum difabel, hingga slot gantungan. Sungguh teknologi transportasi kereta api yang sangat memukau.



Tidak hanya teknologi kereta api Shinkansen yang membuat aku terkesan tetapi juga ikon robot canggih milik Jepang yang bernama Ashimo. Ashimo adalah robot yang hasil karya sebuah perusahaan otomotif skala besar miliki Jepang (Honda) yang dikendalikan melalui sensor. Honda berkolaborasi dengan siswa SMA dan mahasiswa Jepang untuk menciptakan robot impian warga Jepang yang diharapkan suatu saat nanti dapat membantu aktivitas manusia. Ashimo dapat bergerak dan berbicara layaknya manusia. Bahkan dapat bergurau dengan para pengunjung Museum Teknologi Miraikan. Lebih dari itu, ia juga bisa berjalan ke segala arah, memutar, hingga melompat dengan satu kaki. Walaupun ia masih dalam pengembangan, tetapi menurutku ia sudah memiliki kemampuan yang luar biasa. Bahkan negara-negara lain cenderung tertingga dari Jepang dalam hal pengembangan robot.

Indonesia mungkin dapat sedikit berkaca dari Jepang dalam hal pengembangan teknologinya. Kereta api Shinkansen dan robot Ashimo merupakan hasil karya manusia. Orang Indonesia juga manusia, hanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berbeda. Jepang memiliki SDM yang sangat produktif dalam mengembangkan dan menemukan suatu teknologi terbaru yang dapat meningkatkan daya saing negara mereka di skala internasional. Sedangkan Indonesia belum sepenuhnya mampu menghasilkan banyak SDM yang berkualitas seperti Jepang. Padahal, seluruh teknologi yang ada di Jepang, bahkan di dunia ini sebenarnya dapat diaplikasikan di Indonesia dengan satu syarat saja, yakni perbaikan dan peningkatan kualitas SDM, terutama yang berusia produktif. Dengan SDM yang berkualitas, produk-produk teknologi seperti kereta api Shinkansen dan robot Ashimo dapat dibuat sendiri oleh orang Indonesia. Sebagai bentuk dukungan untuk menghasilkan SDM yang berkualias maka pemerintah harus memberikan dukungan melalui pemberian beasiswa, bantuan dana penelitian dan pengembangan, perizinan, dan fasilitas yang dibutuhkan. (/haf)

Ditulis oleh: Zulfikar Dinar Wahidayat Putra
Partisipan Jenesys 2.0
Mahasiswa Master of Urban Environmental Management, Wageningen University
(email: zulfikar.dinar@gmail.com)
Share this post:  
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment